Two Petites [2-END]

 

PS EXPERIMENT 1

Two Petites

apareecium // EXO Sehun, Red Velvet Joy and Yeri // Comedy, Romance // All Rated

Sehun melangkahkan kakinya menghampiri Joy, lalu memegang tangan kirinya, menyelipkan jari-jarinya di antara jari-jari Joy, “dengan begini, kau tidak akan bisa kabur, kan?”

Joy langsung membuang pandangannya dan menutupi wajahnya dengan rambutnya yang berwarna oranye itu. Oh Sehun bodoh. Joy itu cemburu. Cemburu dengan adik kandungnya sendiri.

Tapi kini, Sehun tengan menggenggam tangan Joy. Apa rasa cemburunya itu terbalaskan?

Joy tersenyum kecil. Tentu saja belum.

.

.

.

“Ah, Joy mengirim pesan untukku.”

Selagi Wendy membaca pesan dari Joy, Chanyeol tetap focus dengan aktivitasnya yang sedang menyetir pulang dari café romantis yang didatangi oleh mereka tadi. Wendy menoleh ke arah Chanyeol, “apakah sekolah Yeri jauh dari sini?”

Chanyeol melirik ke layar GPS mobilnya, “tidak. Di belokan kiri kedua itu sekolah Yeri.”

“Baiklah. Kita harus kesana. Mobil Sehun habis bensin dan mereka berada di mini market tepat di sebrang sekolahnya.”

Chanyeol tertawa pelan, “Sehun, ada-ada saja.”

Hanya memakan waktu kurang dari lima menit, Chanyeol dan Wendy sudah tiba di tujuan mereka, mini market yang berada di sebrang sekolah Yeri. Mereka langsung melepaskan safety belt dan keluar dari mobil tanpa paying. Ya, mobil Chanyeol tidak ada paying dan mereka harus segera turun.

Wendy dapat melihat sosok dua adiknya itu bersama Sehun di dalam mini market, dia mempercepat langkahnya dan masuk ke dalam mini market tersebut. Yeri adalah orang pertama yang sadar akan kehadiran kakaknya itu. Dia langsung teriak kegirangan, “Unnie! Ah, akhirnya!”

Yeri langsung berlari memeluk kakak sulungnya itu, disusul oleh Joy yang baru saja bangkit dari duduknya. Joy menghampiri Wendy, “kami sudah menunggu cukup lama, unnie.

“Ah, maafkan kami.” Balas Wendy.

“Ya, maafkan kami. Wendy telat membaca pesan dari kalian.” Lanjut Chanyeol. Dia langsung menepuk punggung Sehun yang baru saja berdiri tepat di sebelahnya.

“Ah, aku sangat ngantuk. Bisakah kita pulang sekarang, hm?” Keluh Yeri.

Wendy mengangguk dengan cepat, “yuk, kita pulang sekarang. Besok kau juga harus tiba di gereja lebih pagi untuk memimpin team choir, kan?”

Yesss! Ah, aku nggak sabar!”

Begitu melihat Wendy yang baru saja melangkahkan kakinya, Sehun menyeletuk, “Uh-uhm, Joy tadi bilang bahwa dia harus menemui temannya di kedai kopi dekat sini.”

Wendy mengerutkan alisnya, lalu menatap Joy, “apakah benar, Joy?”

Joy terlihat bingung. Dia melihat ke Wendy-Sehun-Wendy-Sehun bergantian. Ugh, aku harus melakukan apa?

“Joy?” Panggil Wendy sekali lagi.

“Ah, iya. Aku ingin mengajari Bo Na matematika dari materi kemarin. Dia tidak datang karena ada acar keluarga dan besok dia akan pergi lagi. Sedangkan, ada ujian akhir semester matematika pada hari Senin.” Jelas Joy panjang lebar.

Sedangkan Yeri dan Sehun hanya bisa tersenyum kecil mendengar penjelasan Joy tersebut.

“Tapi kau tidak akan pulang sendiri, kan? Aku tidak akan mengijinkannya.” Ucap Wendy.

“Aku akan menemaninya. Kau bisa mengajak Yeri pulang, dia terlihat sangat ngantuk.” Sehun mengajukan diri dengan cepat.

“Baiklah. Aku memang selalu percaya padamu, Sehun,” Balas Wendy.

“Sehun memang selalu bisa diandalkan, kok.” Tambah Chanyeol.

Yeri meninju lengan kanan Sehun pelan, “semoga berhasil, big bro!

Sehun hanya membalasnya dengan mengancungkan jempol kanannya. Joy, Wendy, dan Chanyeol yang tidak tahu apa-apa hanya bisa diam melihat mereka. Sedangkan Joy, dia mulai menggerutu sebal lagi. Kenapa mereka terlihat cukup dekat tapi…..ugh.

“Baiklah. Kami pulang dulu, ya? Kalian hati-hati. Dan Joy, jangan merepotkan Sehun, ok?”

Joy hanya mengangguk kecil.

.

.

.

“Jadi, yang mana namanya Lee Bo Na itu? Aku tidak melihat ada tanda-tanda kedatangan si ‘Lee Bo Na’ itu disini.” Sindir Sehun. Dia langsung mengambil segelas Americano miliknya, lalu menyeruputnya.

Joy hanya diam sambil mengerucutkan bibirnya yang berwarna hot pink itu. Dia menoleh ke arah jendela dan tiba-tiba, “LEE BO NA!”

Sehun langsung menoleh dengan cepat dan sedetik kemudian terdengar tawa Joy yang terbahak-bahak hiingga memegang perutnya. Sedangkan Sehun hanya menundukkan wajahnya, lalu memijat keningnya pelan. Gadis ini!

“Tsk. Kau yang menyindirku tadi dan sekarang kau berhasil kutipu, oppa!

Sehun hanya mengangguk pelan sambil tersenyum, lalu menatap Joy yang masih menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Lalu kenapa kau berbohong?”

“Eoh?”

“Iya, lalu kenapa kau berbohong kepadaku bahwa kau akan menemui Lee Bo Na disini?”

“O-Oh, itu.”

Joy lagi-lagi mengerucutkan bibirnya, dia sibuk bermain dengan jarinya. Dia tidak mungkin akan mengatakan kepada Sehun bahwa dia berusaha kabur dari Sehun dan adiknya, Yeri karena cemburu.

Joy bisa kehilangan wajahnya saat itu juga.

“Sedang mencari alasan yang tepat, hm?”

“Tidak.” Balas Joy dengan cepat.

“Kau tahu, aku tidak suka dibohongi,”Kata Sehun sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya, dan bersandar, “dan aku tidak mau kau bohong lagi kali ini.” Lanjutnya.

Joy hanya mengangguk pelan, lalu memberanikan dirinya untuk menatap kedua mata Sehun. Begitu matanya bertemu dengan mata Sehun, Joy seperti tidak kuat untuk mengambil napasnya lagi, Sehun begitu tampan dan berkarisma. Gadis normal mana yang akan kuat akan pesona Sehun itu?

“Cemburu.” Jawab Joy.

“Hm?” Respon Sehun sambil menaikkan salah satu alisnya.

“Aku cemburu melihat oppa bersama Yeri.” Jelasnya.

“Kenapa kau cemburu?”

Joy merasa dirinya seperti meleleh. Dia menggigit bibir bawahnya. Kenapa Sehun harus melemparkannya pertanyaan lagi?

“A-Aku menyukaimu, oppa.

Ketika mendengar jawaban Joy, Sehun sedikit merunduk untuk melihat wajah Joy lebih jelas lagi, mempersempit jarak wajah mereka.

“Seharusnya aku yang mengungkapkan perasaanku lebih dulu.”

Joy terpaku. Dia tetap diam dalam posisi tersebut hingga cubitan dari Sehun di pipi kirinya menyadarkannya. Dia hanya mendengus pelan samil mengusap-usap pipi kirinya itu.

“Kau yang bertanya kepadaku, lho.” Protes Joy.

“Tapi yang tadi tidak dihitung sebagai jawaban.” Balas Sehun.

Joy mendengus pelan lagi, “baiklah. Sesukamu saja.”

“Hei-hei, jangan ngambek seperti itu.” Balas Sehun. Dia langsung bangkit dari duduknya dan pindah ke sebelah Joy. Dia merangkul Joy saat itu juga.

“Sebenarnya Yeri sudah mengetahui hal ini lebih dulu, tapi kau belum terlambat untuk mengetahuinya, kok!” Ucap Sehun. Dia memegang kedua pundah Joy, lalu mengarahkannya untuk menghadap ke dirinya.

“Aku menyukaimu, Joy.” Ungkap Sehun.

“Aku menyukaimu juga, Sehun oppa.” Balas Joy.

Sehun langsung menarik Joy ke dalam pelukkannya, “tapi aku lebih menyukaimu.”

Tangan Sehun memilin rambut Joy yang berwarna oranye itu, lalu mengacak-acakkannya.

Joy yang diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum. Kedua tangannya akhirnya melingkar di pinggang Sehun dengan sempurna, “jadi, ini kencan pertama kita, hm?” Tanya Joy dalam pelukkan Sehun.

“Apapun itu terserah padamu, Joy.”

Sehun melepas pelukkannya, lalu menatap Joy dalam. Sedetik kemudian, dia mencium lembut kening Joy.

.

.

.

Wendy melangkah ke arah kamarnya. Ketika dia melewati kamar Yeri dan Joy, dia mendengar suara Yeri yang masih tertawa. Tanpa ragu, dia membuka pintu kamar tersebut dan mendapati Yeri yang masih tertawa dengan ponselnya. Wendy menghelakan napasnya hingga akhirnya Yeri sadar akan kehadiran kakaknya yang berambut coklat itu di ambang pintu.

“Kau yang merengek kalau kau ngantuk.” Oceh Wendy.

“Tsk. Unnie, kau sendiri tahu aku selalu tidur diatas jam 12. Tentu saja tadi aku berbohong.” Balas Yeri dengan nada masa bodohnya itu.

“T-Tunggu, aku tidak mengerti maksudmu apa.”

Yeri menghela napasnya, lalu membalas perkataan kakaknya itu dengan kedua matanya yang tertuju pada layar ponselnya, “Sehun oppa memintaku untuk ikut kalian. Jadi, dia bisa menembak Joy unnie.”

END

WAH. Aku tau FF ini berakhir dengan mengecewakan. Nggak banyak moment-moment ucul dan rese kayak chapter sebelumnya. Update-nya lama lagi. Ah, aku nggak ada waktu karena urusan kampus. Huff. Btw, thanks udah baca. ❤

Tagged , ,

2 thoughts on “Two Petites [2-END]

  1. Aurin says:

    Awww,ini drama cute bangett;)) awalnya aku gasuka kalok joyhun karena aku sukanya joyeol,tapi ini ff menarik bangetttt . makasi udah buat aku senyum2 sendiri;))

Comment, please?